Satu Dekade Cakrawala


Sekapur Sirih : 
Cakrawala, sepintas nama ini mudah diingat dan dapat disangkut pautkan dengan berbagai hal, misalnya pada salah satu program siaran berita di stasiun televisi swasta, stasiun radio atau nama dari sebuah tempat fotocopy serta masih banyak lagi nama - nama familiar yang menggunakan kata – kata tersebut.

Jika dilihat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia Cakrawala dapat diartikan sebagai langit atau juga garis batas pandangan manusia yang menghampar dan membatasi langit dan bumi. Cinta Akan KaRuniA Warisan Alam, merupakan singkatan atau ungkapan yang tepat jika dikait - kaitkan dengan istilah dari Cakrawala.

Tetapi bagi kami arti dan makna Cakrawala tidak dapat diungkapkan dengan kata - kata. untuk dapat mengetahuinya kita harus lebih mendalami dan memahami melalui hati kita, karena cakrawala itu kaya akan makna.

Sejarah Singkat :
Sepuluh tahun yang lalu berawal dari obrolan - obrolan ringan pada saat pelaksanaan PESMAB ( Pengenalan Studi Mahasiswa Baru) kami para perintis memulai harapan dan keinginan untuk mendirikan organisasi penyalur wadah kegiatan bagi Mahasiswa/i yang gemar berkegiatan di alam bebas. Tidak lama setelah kegiatan tersebut berselang, salah satu dari kami membawa sebuah undangan dari KOPASTI untuk menghadiri upacara peringatan 17 Agustus tahun 1998 d TNGP ( Taman Nasional Gede Pangrango ).
Sepuluh orang mahasiswa ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, disanalah kami mulai memantapkan untuk mendirikan organisasi sebagai wadah bagi para penggiat dan pencinta kegiatan di alam bebas di lingkungan Kampus STT - PLN. Tujuh dari peserta kegiatan tersebut saat ini menjadi angota angkatan perintis.
30 November 1998 adalah hari yang sangat bersejarah bagi kami, saat itu kami melaksanakan pendakian bersama ke Kawah Ratu Gunung Salak yang di ikuti oleh 46 mahasiswa/i STT - PLN yang ikut serta dalam mendirikan organisasi ini. Terimakasih yang tidak terhingga kami sampaikan kepada rekan - rekan yang telah membantu mendirikan dan mendukung kegiatan kami sampai saat ini, meskipun kalian tidak memiliki nomor anggota Cakrawala namun jasa - jasa kalian akan kami kenang dan kalian akan tetap kami anggap sebagai simpatisan yang juga merupakan keluarga kami.
Perjuangan kami saat itu belum berhasil untuk meyakinkan pihak kampus untuk mengakui kami sebagai organisasi kemahasiswaan yang resmi, meskipun berbagai kegiatan yang kami lakukan selalu kami atas namakan HPA CAKRAWALA STT - PLN yang cukup membantu dalam mempromosikan nama Kampus STT - PLN ke lingkungan masyarakat luas. Sampai pada akhirnya pada tanggal 21 September 1999 tibalah hari pengukuhan HPA CAKRAWALA sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan yang ada di lingkungan Kampus STT - PLN.




Towerku Sayang, Towerku Malang :
Saat ini di pojok belakang kampus, tepatnya di samping koperasi karyawan masih berdiri kokoh sebuah Tower wall climbing / papan panjat tebing yang kondisinya masih bagus namun keberadaanya sudah mulai tergusur karena adanya dua bangunan yang menghimpitnya.
Berkurangnya lahan sisi kanan dan kiri tower tersebut membuat kegiatan pelatihan bagi adik - adik kami kader - kader muda cakrawala yang akan berlatih untuk mendalami materi pemanjatan tebing tidak semaksimal dahulu.

Padahal dari tower tersebut telah melahirkan bibit - bibit unggul pemanjat - pemanjat tebing yang saat ini sudah mulai memasuki tahap nasional dan internasional meskipun mereka bukan hanya berasal dari keluarga besar STT - PLN sendiri melainkan adik - adik didikan kami siswa/I SMA yang sering ikut berlatih d tower tersebut.

Jika dibandingkan dengan papan panjat tebing di kampus - kampus lain tower kita ini sudah ketinggalan zaman dan tingginya juga kurang memenuhi standar yang di haruskan oleh FPTI ( Federasi Panjat Tebing Indonesia).
Namun hal itu tidak pernah membuat kami berkecil hati, bahkan kami sangat bangga dengan keberadaannya. Karena tower tersebut merupakan hasil karya kami sendiri. Bahkan konstruksi, pengerjaan dan biayanya kami usahakan dan kerjakan sendiri.
Sampai saat ini kami yakin bahwa tidak ada satupun kampus d seluruh Indonesia yang papan panjat tebingnya di kerjakan oleh mahasiswa - mahasiswanya sendiri apalagi biayanya diusahakan sendiri tanpa bantuan dari pihak kampus.
Sebenarnya ide pembuatan tower tersebut sudah lama sekali kami cetuskan jauh sebelum akhirnya kami dapat melaksanakan pembuatan tower tersebut yang diawali hanya dari pembuatan boulder (memanfaatkan tembok sisi belakang kampus untuk sarana pelatihan pemanjatan tebing dasar) meskipun saat itu kami hanya bisa memanjat mirip kepiting, bukannya ke atas, tapi ke samping.
Sejak tahun 1998 kami telah membuat proposal untuk pengajuan pembuatan tower yang entah sudah beberapa kali kami buat namun kandas dan tidak ada hasilnya. Sampai akhirnya ijin untuk membuat tower tersebut kami peroleh pada tanggal 19 Juni 2002 ada pun surat ijin tersebut sangat memberatkan kami karena saat itu kami diijinkan untuk membuat tower tetapi kami tidak mendapatkankan bantuan apapun dari pihak kampus berikut memo yang ditambahkan dari pihak pengelola kampus terhadap persetujuan pendirian tower tersebut” konstruksi dikerjakan sendiri dan biaya sendiri” namun hal itu tidak mematahkan semangat kami untuk bertekad mendirikan sebuah papan panjat tebing untuk sarana berlatih bagi anggota cakrawala.
Banyak orang - orang yang berjasa bagi kami dalam pendirian tower tersebut, mereka bukan hanya anggota cakrawala, melainkan para simpatisan dan donator yang tidak hanya berasal dari lingkungan STT - PLN sendiri. Bayangkan, berawal dari uang kas organisasi yang saat itu hanya tersisa Rp 380.000,- atas izin yang maha kuasa kami akhirnya dapat mengumpulkan uang yang jumlahnya cukup kami sang pekerja yang mendirikan tower tersebut yang tahu.
Beruntung saat itu kami memiliki manusia setengah dewa Ana Sugatot (alm). Yang bekerja sangat keras sebagai tenaga ahli dari pembuatan tower tersebut. Keringat, pikiran bahkan darah yang bercucuran kami persembahkan meskipun kami harus bekerja siang dan malam demi berdirinya sang tower.
Banyak sekali orang - orang yang telah mendukung kami dalam pelaksanaan pembutannya, namun kami tidak akan dapat melupakan jasa Panji (saudara, rekan dan simpatisan kami yang cukup berpengalaman di bidang kegiatan alam bebas) yang ikut serta mendirikan bahkan memberikan ilmu yang sangat berguna dengan mengajarkan kami membuat point untuk tower tersebut, Sinyo (Staff Lab Teknik Mesin) yang setiap hari tidak pernah absent membantu mengurus transportasi dan proses pencarian dana, Fitroh ( Ketua BEM saat itu) yang rela ikut serta bagaikan kuli sindang untuk nyangkul dalam pembuatan pondasi, Mimih, Mami dan ibu - ibu kantin yang lainnya (yang sering mambantu kami untuk menyediakan makan meskipun dengan dana keuangan yang scukupnya). Maupun rekan - rekan yang tidak dapat kami ungkapkan satu per satu karena bantuan moril maupun materilnya kepada kami.
Tanpa mengurangi rasa hormat, kami juga akhirnya mengucapkan terima kasih kepada pihak Kampus STT - PLN yang akhirnya ikut serta mambantu kami dengan membelikan bahan - bahan walaupun bantuan tersebut diberikan setelah proses pembuatan mencapai 50%. Meskipun saat itu kami sempat menolaknya karena kami yakin dapat menyelesaikannya dengen usaha kami sendiri.
Saat ini kami mendengar bahwa ada rencana pihak STT - PLN untuk memindahkan Tower tersebut karena berbagai alasan, entah karena di lokasi tersebut akan di buat bangunan baru, atau karena tower tersebut dianggap kurang bagus atau memang benar - benar ada niat untuk membuatkan tower baru karena pihak kampus ingin memiliki fasilitas pendukung yang layak bagi kegiatan mahasiswa/i nya yang berkelas dan tidak kalah dengan perguruan - perguruan tinggi lain di Indonesia.


Tower tersebut memang memiliki nilai historis bagi kami seluruh anggota Cakrawala, namun saat ini ruang lingkup bagi kami di area tower tersebut sudah tidak efektif lagi karena sisi kanan tower yang sebelumnya dapat digunakan untuk melatih keterampilan dalam kecepatan memanjat ( speed climbing) karena terhalang bangunan yang ada, selain itu tembok yang sebelumnya kami pakai untuk pelatihan dasar pemanjatan saat ini sudah tidak ada sama sekali.


Alangkah berbahagianya kami jika pihak kampus akan membuatkan kembali papan panjat tebing yang sesuai standar seperti di kampus - kampus lain untuk sarana berlatih kami, untuk itu kami akan mambantu semampu kami untuk memberikan rekomendasi standar pembuatan tower tersebut.


Tetapi jika berniat hanya memindahkan tower tersebut silahkan di pindahkan sendiri, asalkan sang tower dapat berdiri seperti sediakala dan kami memiliki space yang cukup unuk kami agar kami kembali leluasa berlatih, meskipun kami pesimis bahwa tower tersebut dapat dipindahkan.
Written By : C- 010 Angkatan Perintis